Kamis, 24 November 2011
Kiat Menulis (Kuliah Jurnalistik VISI)
Saat Malas dan Tidak Ada Ide
Seorang penulis atau narablog pasti pernah merasakan suatu titik jenuh dalam menulis. Entah itu sedang malas, tidak ada ide, ataupun karena faktor-faktor lainnya. Sekalipun menulis bukan kewajiban, namun suatu waktu kegiatan menulis harus dipilih untuk meminimalisir kegiatan yang negatif. Yeah, lebih baik menulis yang bener daripada menulis yang nggak-nggak, betul ga?
Beberapa kiat mengembalikan gairah menulis
Banyak kiat yang bisa kita upayakan untuk mengembalikan gairah menulis kita di saat sedang bosan, jenuh, atau tidak ada ide, antara lain:
1. Blogwalking
Blogwalking, atau jalan-jalan dari satu blog ke blog lain tidak berarti harus berkomentar, namun bisa juga hanya membaca postingan tetangga blog kita. Namun harus diingat, bacalah secara santai dan seksama, karena dengan begitu kita akan mendapat dua keuntungan. Yang pertama adalah kita mendapat wawasan baru, dan kedua adalah melatih diri untuk menjadi penyimak yang baik.
Diharapkan dengan blogwalking, keinginan menulis kita akan timbul. Dengan blogwalking, seseorang juga bisa mendapat ide segar untuk bisa dituangkan ke dalam tulisan. Simpel, bukan? Yup, cukup simpel, tapi rumit ketika rasa malas untuk menulis masih tetap ada.
2. Salin-tempel atau Copy-paste
Cobalah mencari beberapa artikel yang sekiranya bagus dan dapat menumbuhkan ide untuk menulis. Bila ketemu, salin tempel lah artikel tersebut di blog kita. Namun tentu ada beberapa ketentuan yang harus kita perhatikan sebelum menyalin tempel tulisan seseorang, antara lain: Kita harus mendapatkan izin dari penulis artikel tersebut, dan kedua, berikanlan tautan balik yang clickable (bisa diklik).
Memberikan tautan balik tidaklah semata-mata memberikan backlink kepada penulis asli, namun lebih kepada pertanggungjawaban ilmiah kita dalam menerbitkan suatu tulisan, sekaligus juga memberikan penghargaan berupa pengakuan akan karya cipta penulis asli.
Takut terjadi duplicate content yang berujung kena hukuman dari google? Gila, hari gini masih takut yang kayak gituan??? Dasar newbie lu!!! Dan sudah bukan zamannya lagi bagi saya membahas hal seperti ini lagi di sini.
3. TULIS APAPUN YANG KELUAR DARI BENAK ANDA
Tulislah apapun yang keluar dari benak anda. Tidaklah usah peduli dengan atau apapun. Tujuan anda sekarang adalah mengembalikan gairah menulis dan juga mencari ide menulis. Biasanya dengan menulis seperti itu, ide perlahan-lahan akan timbul dengan sendirinya. Dan ketika pola menulis anda telah kembali, silakan sunting/edit kata atau kalimat yang dirasa kurang berkenan untuk diterbitkan.
Hal yang Malas Dilakukan oleh Kebanyakan Penulis
Rasa enggan dalam melakukan suatu kegiatan biasa melanda setiap orang. Tak terkecuali seorang narablog, mereka juga manusia yang mempunyai sifat ego dan juga sifat malas (futur).
Meski tidak semuanya, namun saya perhatikan banyak narablog terkesan malas atau ogah-ogahan terhadap beberapa hal berikut ini.
Membuat halaman profil
Halaman profil, baik itu profil blog maupun profil admin memang tidak mutlak harus ada, tapi keberadaan halaman tersebut menunjang eksistensi suatu blog di internet.
Halaman profil mungkin tidak diperlukan bagi narablog anonim. Namun sering dijumpai, narablog yang bukan anonim pun belum memiliki atau menulis halaman profil di blog mereka. Ada saja alasannya, entah itu sibuk (ngaku sibuk tapi posting terus tiap hari), belum memiliki ide, dan malas.
Menurut asumsi saya, kemalasan tersebut disebabkan karena ego pribadi. Untuk apa membuang waktu untuk menulis sesuatu yang tidak menarik bagi orang lain? Untuk apa menulis sesuatu yang tidak akan mendatangkan pengunjung/komentar? Untuk apa blah blah blah, dan seterusnya.
1. MENGUPDATE HALAMAN PROFIL
Katakanlah halaman profil telah dibuat, diisi seadanya, mungkin berisi pendahuluan, nama, alamat, kegiatan/pekerjaan, dan juga status pernikahan. Saya sering menjumpai bahkan mengalaminya sendiri (LOL), halaman profil tidak pernah dimutakhirkan sama sekali, sekalipun yang bersangkutan telah berganti status baik pekerjaan, ataupun pernikahan.
2. MENGUPDATE TULISAN LAMA
Postingan yang telah lama tenggelam oleh postingan baru terkadang perlu dimutakhirkan isinya. Bisa saja postingan lama tersebut berisi sesuatu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan, seperti sumber yang salah, tips yang konyol, tautan dan informasi unduh yang sudah kadaluarsa, dan lain-lain.
Mengupdate isi posting yang keliru merupakan salah satu nilai positif tersendiri bagi seorang narablog, dan terkesan “niat ngeblog” dan “professional“.
Jujur saja, saya pribadi malas mengupdate postingan lama saya, padahal banyak orang yang mengaksesnya dan mempertanyakan isinya (LOL).
3. Menanggapi komentar di tulisan lama
Sering terjadi, pengunjung membaca postingan lama kita, serta berkomentar di sana. Jikalau komentarnya hanya sekedar lewat atau basa-basi, mungkin masih bisa diabaikan. Namun bila komentar tersebut berupa pertanyaan atau setidaknya membutuhkan tanggapan, maka hal yang terbaik adalah menanggapi atau menjawab komentar dari pengunjung tersebut.
Terkadang kita sangat malas menanggapi komentar di posting lama, karena mungkin ego bermain di situ. Untuk apa menanggapi komentar di postingan yang saya sendiri sudah melupakannya? Untuk apa menanggapi satu orang di posting lama, sementara ada posting baru yang lebih bagus? dan lain sebagainya.
• Teruslah berlatih menulis. Jangan pernah berhenti menulis. Sebab menulis itu seperti menyetir mobil. Semakin tinggi jam terbang Anda, maka keahlian Anda pun insya Allah semakin baik.
• Rajin-rajinlah membaca buku-buku yang berkualitas. Jika tubuh kita diibaratkan “pabrik penulis”, maka inputnya – antara lain adalah bacaan, dan outputnya (atau produk yang dihasilkan) adalah tulisan. Dengan demikian, kegiatan membaca bagi seorang penulis sangat penting. Tulisan kita akan banyak diwarnai oleh jenis bacaan yang kita lahap. Bila Anda rajin membaca teenlit, maka Anda akan menjadi seorang penulis teenlit. Bila Anda rajin membaca opini di surat kabar, maka Anda akan menjadi seorang penulis opini. Demikian seterusnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
widih, VISI ada kuliah kayak gini? kaitannya sama kader2 VISI apa kok ga dimunculkan? apa ini artikel salinan? Coba cermati gaya bahasa dari postingan sebelumnya, kalau bisa dipertahankan gaya penyampaiannya...
BalasHapus