Posted on Mei
Bogor – Pada tanggal 30 April 2011 lalu bertempat di FKH IPB diadakan Grand Launching VISI angkata III. Dalam acara tersebut hadir Prof. dr.drh Bambang Pontjo Pryosoerianto, Ph.D selaku Pembina IMAKAHI, Dr.drh. Heru Setijanto selaku Sekjen PB PDHI, dan drh. Wiwiek Bagja selaku ketua PB PDHI.
Acara dimulai dengan pembukaan, sambutan dari Direktur VISI Gita Tri W, sambutan dari Pembina IMAkAHI, sambutan dari SEKJEN PB PDHI, games ,dan materi dari drh.Wiwiek Bagja yang berjudul Profesi Dokter Hewan di Indonesia.
Beliau mengatakan bahwa hal pertama ynag harus dilakukan adalah mengenal kedokteran hewan. Kedokteran Hewan merupakan bidang ilmu yang hampir tuanya dengan kedokteran manusia. Pada awalnya ia merupakan pengembangan dari ilmu kedokteran yang memerlukan perbandingan (comparative medicine) serta memerlukan hewan coba untuk menemukan penyembuhan penyakit manusia. Profesi ini selanjutnya dikenal sebagai profesi Veteriner . selain itu juga harus memahami dan mengerti kedudukan kedokteran hewan. Hampir di seluruh negara di dunia, Ilmu Kedokteran Hewan sering diposisikan bersama dalam kelompok Ilmu Pertanian dikarenakan hewan-hewan yang penting bagi kehidupan manusia utamanya adalah hewan-hewan terkait pertanian yaitu TERNAK (sebagai penghasil pangan asal hewan berupa daging, susu dan telur) dan produksi ternak lainnya sebagai komoditi perdagangan/ekonomi. Namun sebenarnya ilmu kedokteran hewan berkembang dari ilmu kedokteran manusia.
Profesi veterinary sama dengan profesi medis, dimana sama –sama untuk menyembuhkan penyakit. VETERINER didefinisikan sebagai segala urusan yang berkaitan dengan HEWAN dan PENYAKIT – PENYAKITNYA, sedangan kedokteran manusian hanya menaggulangi penyakit manusia. Di Indonesia ,dalam KEPMENDIKBUD no.411/U/1994 tentang Kurikulum Nasional Program Sarjana Ilmu Pertanian dikenal Program yang diselenggarakan sesuai dengan Tataan Pohon Ilmu, yang terdiri dari Pohon Ilmu, Batang Ilmu dan Cabang Ilmu. Program Sarjana Ilmu Pertanian di Indonesia dinyatakan terdiri atas 6 Batang Ilmu yaitu : 1).Ilmu Pertanian 2).ILMU PETERNAKAN 3).Ilmu Perikanan 4).Ilmu Kehutanan 5). Ilmu Teknologi Pertanian dan 6). KEDOKTERAN HEWAN
kedudukan hewan bagi manusia terlihat dari adanya ilmu –ilmu yang khusus mempelajari dan memanfaatkan HEWAN yaitu : Ilmu Biologi (Fakultas Biologi), Ilmu Peternakan (Fakultas Peternakan), Ilmu Kehutanan – Satwa Liar (Fakultas Kehutanan), Ilmu Perikanan/Kelautan – Satwa Aquatik (Fakultas Perikanan), Ilmu Kedokteran Hewan (Fakultas Kedokteran Hewan) .
profesi kedokteran hewan (veteriner) ada yang mengambil Centaur (manusia berbadan kuda) atau Aesculapius sedangkan
Sejarah kata Veteriner ada dari zaman romawi yaitu“souvetaurilia” , sou-vetaurinarii”. Kemungkinan dari terminology lain yaitu dikenal hewan beban sebagai “veterina” dan suatu kamp penyimpanan hewan-hewan tersebut disebut “veterinarium”. Term “veterinarii” juga digunakan pada dukumen kuno sebagai “orang yang memiliki kekebalan khusus” karena memiliki “kompetensi khusus. Dari berbagai literature lain yang juga membahas istilah “Veterinarius“ diartikan sebagai orang-orang yang mengurus hewan beban/hewan pekerja.
Pengguna jasa dokter hewan adalah pemilik hewan dimana kepemilikan hewan oleh manusia didasarkan pada beberapa hal: memiliki nilai ekonomi/ profit , nilai psikologis dan empati bagi pemilik perorangan (hewan hobby/ hewan kesayangan/companion animal) , mempunyai fungsi pendukung khusus bagi negara (pengamanan dan penertiban) misalnya anjing pelacak dan kuda penertib dikeramaian (hewan pekerja milik negara), memiliki status khusus berdasarkan kesepakatan internasional sehingga merupakan satwa dilindungi (hewan/satwa konservasi) , diperlukan untuk kemajuan penelitian ilmu kedokteran /pengetahuan lainnya (hewan laboratorium ).
Lapangan kerja yang dapat digeluti lulusan kedokteran hewan antara lain : Food technology , Food inspection , Food hygiene , Consumer protection , Laboratories, Legislation, Artificial breeding , Zoos , Laboratory animals , Animal Welfare , Zoonoses , Veterinary medicine , Clinical health care, Disease control , Exotic diseases , Epidemiology , Quarantine , Livestock and animal products , Aquaculture , Wildlife , Environmental protection, Nutrition , Parasitology , Teaching , Research and development , Livestock marketing , Publications , Economics , Import animal production, Livestock industry organizations, Administration, International Cooperation, dan Professional organizations.
Stelelah materi dari drh. Wiwiek, ada beberapa pertanyaan seperti tentang kejenuhan profesi, kesulitan menangani suatu kasus dan persaingan dunia kedokteran hewan di dunia. Semua pertanyaan dijawab sesuai pengetahuan beliau. Acara terakhir yaitu coffe break,hiburan dan games untuk meramaikan suasana.
Senin, 23 Mei 2011
Kuliah VISI III yang ke-2 : Pengenalan Organisasi sejenis, Mencari Link dan Menjalin Kerjasama
Posted on Mei
Bogor- Sabtu kemarin, 21 Mei 2011 bertempat di FKH IPB RK. Klinik diadakan kuliah VISI yang ke-2 mengenai organisasi sejenis dan bagaimana mencari link dan menjalin kerjasama. Kuliah mengenai organisasi sejenis disampaikan oleh Andi Yekti Widodo,SKH, yang sekarang sedang menempuh PPDH di IPB.
Organisasi mahasiswa dibagi menjadi organisasi intra-kampus ( BEM, DPM/BLM/senat Mahasiswa, Himpro/UKM/Hima dll), ekstra-kampus (KAMMI, HMI, PMMI, dll) dan antar-kampus (IOMS, IMS, IMJS). Organisasi intra dan ekstra kampus memiliki hubungan dimana anggotanya adalah mahasiswa dari suatu perguruan tinggi, dan hungungan antar kampus meliputi beerapa perguruan tinggi yang menjalin suatu hubungan untuk mencapai satu suara nasional. Pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diatur dalam kep. Mendikbud RI No 155/U/1998, yaitu Organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi, b.Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, c.Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang sejenis menyesuaikan dengan bentuk kelembagaannya. Organisasi antar kampus sama dengan organisasi mahasiwa sejenis. Contohnya ISMKI (Fakultas Kedokteran),IMAKAHI ( Fakultas Kedokteran Hewan), IMILKI (Keperawatan), ILMAGI (Ilmu Gizi), ISMAFARSI (Fakultas Farmasi), JMKI (mahasiswa Kesehatan), dll. IOMS ( Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis) mewakili perab-peran strategis nasional dalam menghadapi isu-isu di bidang kesehatan, pertanian,dll. IMAKAHI sebagai salah satu IOMS memiliki peranan di banyak bidang dengan tujuan pencapaian isu Nasional. Untuk itu diperlukan manejemen organisasi agar dapat mengefisiensikan pemanfaatan sumber daya sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
Materi kedua disampaikan oleh Benedictus Bobby Cristian mengenai mencari link dan menjalin kerjasama. Kerjasama dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu kerjasama dalam bidang sponsorship, pendidikan, dll. Menjalin kerjasama dan menjalin link diperlukan keahlian berkomunikasi yang baik satu sama lain sehingga kerjasama tersebut dapat mencapai suatu kesepakatan antara kedua belah pihak. Kerjasama harus dapat menguntungkan keduanya. Contoh suatu organisasi mengadakan kerjasam dengan perusahaan, harus dapat meyakinkan perusahaan tersebut keuntungan yang diperoleh dari kerjasama yang dilakukan, misalnya promosi. Intinya diperlukan pemahaman tentang posisi dan kondisi masing-masing agar dapt mencapai suatu kesinergisan.
Bogor- Sabtu kemarin, 21 Mei 2011 bertempat di FKH IPB RK. Klinik diadakan kuliah VISI yang ke-2 mengenai organisasi sejenis dan bagaimana mencari link dan menjalin kerjasama. Kuliah mengenai organisasi sejenis disampaikan oleh Andi Yekti Widodo,SKH, yang sekarang sedang menempuh PPDH di IPB.
Organisasi mahasiswa dibagi menjadi organisasi intra-kampus ( BEM, DPM/BLM/senat Mahasiswa, Himpro/UKM/Hima dll), ekstra-kampus (KAMMI, HMI, PMMI, dll) dan antar-kampus (IOMS, IMS, IMJS). Organisasi intra dan ekstra kampus memiliki hubungan dimana anggotanya adalah mahasiswa dari suatu perguruan tinggi, dan hungungan antar kampus meliputi beerapa perguruan tinggi yang menjalin suatu hubungan untuk mencapai satu suara nasional. Pedoman umum organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi diatur dalam kep. Mendikbud RI No 155/U/1998, yaitu Organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi, b.Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa untuk menanamkan sikap ilmiah, pemahaman tentang arah profesi dan sekaligus meningkatkan kerjasama, serta menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan, c.Organisasi kemahasiswaan antar perguruan tinggi yang sejenis menyesuaikan dengan bentuk kelembagaannya. Organisasi antar kampus sama dengan organisasi mahasiwa sejenis. Contohnya ISMKI (Fakultas Kedokteran),IMAKAHI ( Fakultas Kedokteran Hewan), IMILKI (Keperawatan), ILMAGI (Ilmu Gizi), ISMAFARSI (Fakultas Farmasi), JMKI (mahasiswa Kesehatan), dll. IOMS ( Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis) mewakili perab-peran strategis nasional dalam menghadapi isu-isu di bidang kesehatan, pertanian,dll. IMAKAHI sebagai salah satu IOMS memiliki peranan di banyak bidang dengan tujuan pencapaian isu Nasional. Untuk itu diperlukan manejemen organisasi agar dapat mengefisiensikan pemanfaatan sumber daya sehingga dapat mencapai tujuan bersama.
Materi kedua disampaikan oleh Benedictus Bobby Cristian mengenai mencari link dan menjalin kerjasama. Kerjasama dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu kerjasama dalam bidang sponsorship, pendidikan, dll. Menjalin kerjasama dan menjalin link diperlukan keahlian berkomunikasi yang baik satu sama lain sehingga kerjasama tersebut dapat mencapai suatu kesepakatan antara kedua belah pihak. Kerjasama harus dapat menguntungkan keduanya. Contoh suatu organisasi mengadakan kerjasam dengan perusahaan, harus dapat meyakinkan perusahaan tersebut keuntungan yang diperoleh dari kerjasama yang dilakukan, misalnya promosi. Intinya diperlukan pemahaman tentang posisi dan kondisi masing-masing agar dapt mencapai suatu kesinergisan.
Langganan:
Postingan (Atom)